Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia bisa dikembangkan melalui penerapan reformasi pendidikan. Perubahan yang terjadi pada pembelajaran tradisional menuju ke pembelajaran yang lebih meningkatkan daya berpikir kritis disebut dengan reformasi pendidikan. Selaras dengan hal tersebut berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa penerapan STEM dapat membantu mengembangkan pengetahuan, membantu menjawab pertanyaan berdasarkan penyelidikan, dan dapat membantu siswa untuk mengkreasi suatu pengetahuan baru. Pendekatan pembelajaran STEM dengan mengintegrasikan keempat komponennya mampu menghasilkan aktivitas berpikir siswa yang berguna untuk membantu memunculkan berpikir kritis siswa yang ditandai dengan kemampuan memecahkan masalah, mengambil keputusan, menganalisis asumsi, mengevaluasi, dan melakukan penyelidikan.
Pembelajaran berbasis STEM merupakan inovasi yang tepat untuk dikembangkan saat ini agar proses pembelajaran yang berlangsung bisa menyesuaikan dengan kebutuhan siswa di abad ke-21. Namun, dalam pelaksanaannya, pembelajaran STEM masih mengalami berbagai kendala. Oleh karena itu, guru perlu mendapatkan suatu pemahaman yang memadai agar proses pembelajaran berbasis STEM bisa dilaksanakan sesuai yang diharapkan. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut dibuatlah program kerja sosialisasi pembelajaran pendekatan STEM oleh Mahasiswa Asistensi Mengajar SMPN 2 Pakis yang dilaksanakan dalam rangka mengenalkan, dan memberikan pembekalan terhadap bapak/ibu guru SMPN 2 Pakis mengenai pendekatan STEM, yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 September 2022 di Aula SMPN 2 Pakis. Melalui sosialisasi ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman Bapak/Ibu guru SMPN 2 Pakis mengenai pendekatan STEM. Sosialisasi Pembelajaran Pendekatan STEM menghadirkan pemateri seorang dosen dari Program Studi Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang bernama ibu Erti Hamimi, S.Pd, M.Sc. Kegiatan ini dihadiri oleh 9 guru SMPN 2 Pakis yang mengampu mata pelajaran IPA, matematika, mata pelajaran lain, pustakawan, dan staf administrasi. Pemateri memaparkan materi tentang STEM dengan sangat jelas dan dapat diterima dengan baik oleh bapak ibu guru serta pada sesi tanya jawab terdapat dua guru yang mengajukan pertanyaan kepada pemateri.